Sobat Hobiis
Betta Splendens atau
Cupang pasti familiar dengan apa yang namanya Liquifry, Infusoria… ya, beberapa nama tersebut dikenal sebagai
pakan burayak cupang. Ada satu alternatif
pakan burayak, yang kini mulai digunakan secara luas oleh para hobiis. Diantaranya dibahas dalam forum hobiis, bernama Arthemia.
Artemia
yang dijual di pasar bebas biasanya berbentuk telur/cyst, yang mesti
ditetaskan terlebih dahulu sebelum kemudian diberikan kepada anakan
cupang. Pada posting kali inilah BettaPlus coba meringkaskan cara penetasan arthemia. Simak ulasannya berikut.
Materi yang diperlukan dalam penetasan
- Telur artemia, dijual bebas dengan paket harga per kalengnya yang
lumayan mahal menurut saya, yaitu dalam kisaran 250ribu – 350ribu.
Namun demikian sobat hobiis tidak perlu khawatir, karena sebagian toko
ikan menjualnya dalam paket “ketengan” seharga @25ribu – 35ribu
- Garam aquarium, namun iika terpaksa dapat juga menggunakan garam dapur
- Botol Air Mineral 1,5L, potong bagian bawah botol, ¾ bagian botol di cat atau cukup di tutup dengan lembaran kertas koran
- Mesin aerator 1 titik, batu aerator dan selang dalam kondisi terpasang
- Sendok teh & sendok makan
- Flankton net atau kain yang sangat halus dan serokan
- Mangkok/wadah untuk artemia yang sudah menetas
PROSES PENETASAN
- Botol aqua diletakan terbalik
- Isi air bersih ¾ bagian
- Masukan garam 2 sendok makan penuh, aduk hingga larut
- Masukan telur artemia ¼ sendok teh, aduk2
- Masukan batu aerator hingga kedasar botol dan nyalakan mesin aerator
- Biarkan hingga 24 jam lalu matikan mesin aerator
Setelah 24 jam telur artemia akan menetas menjadi larva artemia
(nauplius) dengan ukurannya yang sangat halus. Terlihat bergerak2
seperti
kutu air. Nah, pada kondisi ini arthemia siap digunakan sebagai pakan
burayak cupang.
Namun terdapat beberapa hal yang mesti diperhatikan sebelum memberikan
pakan arthemia kepada anakan cupang Sobat sebelum dapat digunakan
artemia yang sudah menetas harus dipisahkan terlebih dahulu dari
cangkangnya dengan cara menutup bagian atas botol sehingga larva
artemia akan berkumpul dibagian yang terang yaitu dibagian bawah botol.
Selanjutnya artemia disifon kedalam mangkok/wadah.
Setelah di sifon artemia harus disaring dengan menggunakan flankton
net atau bisa juga menggunakan kain yang sangat halus sekali. Pada saat
disaring lakukan juga pembilasan dengan menggunakan air tawar. Setelah
selesai artemia yg sudah disaring diletakan pada wadah yang sudah
diberi air tawar. Selanjutnya artemia sudah dapat diberikan untuk
burayak2 ikan
Keyword Pencarian untuk Artikel ini:
Penetasan artemia (49),
Budidaya Artemia (14),
cara menetaskan telur ikan cupang (13),
cara menggunakan artemia (6),
makanan ikan artemia (5),
waktu penetasan ikan cupang (5),
pakan untuk burayak cupang (4),
lama menetas telur ikan cupang (4),
cara artemia (4),
Artemia cupang (4),
jual artemia (3),
berapa hari telur cupang menetas (3),
cara kultur artemia (3),
perawatan anakan cupang setelah menetas (3),
cara menetaskan atermia (3),
cara menetaskan telur artemia (3),
jual makanan untuk burayak cupang (3),
waktu menetas telor ikan cupang (3),
cara pemakaian artemia (3),
cara pakai artemia untuk pakan burayak (3),
proses penetasan artemia (2),
CARA MERAWAT LARVA IKAN CUPANG (2),
burayak cupang mulai terlihat (2),
merawat telur cupang (2),
perawatan benih ikan cupang (2),
pakan alami burayak cupang (2),
Cara merawat telur ikan cupang setelah menetas (2),
Merawat Artemia (2),
merawat telur ikan (2),
Penetasan ikan cupang (2),
cara memelihara artemia (2),
penetasan cupang hias (2),
waktu penetasan telur ikan cupang (2),
artemia buat anakan cupang (2),
Larva artemia (2),
artemia makanan burayak cupang (2),
video cara menetaskan telur ikan cupang (2),
jual telur artemia (2),
waktu menetas ikan cupang (2),
harga pakan cupang liquifry (2),
teknik budidaya artemia (2),
harga makanan ikan cupang (2),
Harga larva koi (2),
jual aquarium cupang (2),
cara memberi makan burayak dengan artemia (2),
makanan alami ikan cupang (2),
artemia makanan (2),
langkah2 penetasan artemia (1),
merawat larva cupang (1),
lamanya penetasan telur (1),
Tidak ada komentar:
Posting Komentar